Rabu, 24 April 2013

Kecantikan Sesungguhnya

Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai. untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.
Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.
Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.
Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.

PEMBELAJARAN TEMATIK

Definisi Pembelajaran Tematik :
Yaitu Pembelajaran Terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
Tema menurut Purwodarminto (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Manfaat Pembelajaran Tematik :
  1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu
  2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama
  3. Pemahaman terhadap materi pelajaran akan lebih mndalam dan mengesankan
  4. KD dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
  5. Siswa lebih mamapu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
  6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, sekaligus dapat mempelajari materi lain.
  7. Guru dapat menghemat waktu karena pelajaran yang disajikan secara tematik dpt dipersiapkan sekaligus dan dpt diberikan dua atau tiga kali pertemuan, waktu lainnya dapat dipergunakan untuk remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Landasan Pembelajaran Tematik :
1. Landasan filosofis; yaitu aliran progresif (pembentukan ditekankan pada kreatifitas, suasana alamiah), aliran konstruktifisme (mengkontruksi pengetahuan melalui interaksi dengan obyek dan lingkungannya), aliran humanisme (keunikan, potensi, dan motivasi siswa).
2. Landasan psikologis
3. Landasan yuridis sesuai dengan UU No.23/2002 pasal 9 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
Karakteristik Pembelajaran Tematik…
  1. Berpusat pada siswa
  2. Memberikan pengalaman langsung
  3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
  4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
  5. Bersifat fleksibel
  6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
  7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Rambu –Rambu….
  1. Tidak semua matapelajaran harus dipadukan
  2. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
  3. KD yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan dipadukan, KD yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara pribadi.
  4. KD yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema maupun pembelajaran secara pribadi.
  5. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta pemahaman nilai-nilai norma.
  6. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat.
Tahap Persiapan Pelaksanaan
  1. Pemetaan Kompetensi Dasar melalui penjabaran SKKD ke dalam indikator, menentukan tema dengan mempelajari SKKD maupun melalui pendapat dari siswa (bekerjasama) yang penting dengan melihat prinsip penentuan tema (memperhatikan lingkungan, dari yang mudah menuju yang sulit, sederhana menuju yang kompleks, dari konkrit menuju abstrak, serta memperhatikan minat, bakat, dan kemampuan siswa), identifikasi dan analisis SKKD dan indikator.
  2. Menetapkan jaringan tema
  3. Penyusunan silabus
  4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu meliputi; identitas mata pelajaran, KD dan indikator, Materi pokok dan uraiannya, strategi pembelajaran, alat dan media, serta penilaian dan tindak lanjut.
Prinsip Penilaian
  • Penilaian di kelas I & II mengikuti aturan penilaian mata pelajaran lain. Mengingat siswa kelas I & II belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaiannya jgn ditekankan pada penilaian tertulis.
  • Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung merupakan kemampuan yg harus dikuasai khususnya kelas I & II, dan penguasaan ketiga tersebut merupakan prasyarat kenaikan kelas.
  • Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing KD dan hasil belajar dari matapelajaran lain.
  • Penilaian dilakukan secara kontinyu selama proses belajar mengajar berlangsung.
  • Hasil kerja/karya siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil keputusan siswa. Misalnya : penggunaan tanda baca, ejaan kata, maupun angka.
Alat Penilaian…..
  • Alat penilaian dapat berupa tes dan non tes. Tes mencakup; tertulis, lisan, atau perbuatan, catatan harian perkembangan siswa, dan porto folio. Guru menilai anak melalui pengamatan, kemudian dicatat pada sebuah buku bantu. Sedangkan tes tertulis digunakan untuk menilai kemampuan menulis, khususnya mengetahui tentang penggunaan tanda baca, kata, atau angka.

Macam-Macam Metode Pembelajaran


Macam-Macam Metode Pembelajaran
Metode Ceramah (lecture); yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lesan secara langsung terhadap siswa. Metode ini sebaiknya digunakan untuk memberikan pengarahan, petunjuk, dan informasi penting dalam proses pembalajaran. Kelemahan metode ini diantaranya sulit mengukur keberhasilan siswa.
Metode Demonstrasi; yaitu cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau  mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan dengan diselingi penjelasan

Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, baik dari guru ke siswa atau sebaliknya. Kelebihan metode ini diantaranya mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dlm menjawab dan mengemukakan  pendapat. Kelemahannya diantaranya waktu banyak terbuang manakala tidak ada yang menjawab dua atau tiga kali.
Metode Diskusi yaitu cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan maupun pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Keunggulan metode ini diantaranya, dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain. Kelemehannya diantaranya, dimungkinkan dikuasai siswa yang suka berbicara dan ingin menonjolkan diri
Metode Simulasi yaitu cara pemberian pelajaran dengan menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya. Kelebihan metode ini diantaranya siswa dapat melakukan pekerjaan seperti seharusnya. Kelemahannya diantaranya fasilitas atau alat-alat khusus yang sulit diperoleh, juga biayanya mahal.
Metode Role-Play/Sosiodrama yaitu metode yang melibatkan interaksi dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi sesuai dengan peran yang dimainkan. Kelebihan metode ini diantaranya siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Kelemahannya diantaranya kurangnya kreatif bagi siswa yang tidak ikut berperan
Metode Problem Solving yaitu cara memberikan pelajaran dengan menstimulasi siswa untuk memperhatikan, menelaah, dan berpikir tentang suatu masalah kemudian dianalisa selanjutnya berupaya memecahkan masalah tersebut. Kelebihan metode ini diantaranya dapat merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh. Kelemahannya diantaranya menyita waktu lama.
lMetode Karyawisata yaitu cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat/obyek tertentu di luar sekolah untuk dipelajari. Kelebihan metode ini diantaranya informasi bahan pelajaran lebih luas dan aktual. Kelemahnnya diantaranya unsur rekreasi menjadi prioritas daripada unsur studinya.
Metode Resitasi yaitu metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Kelebihan metode ini diantaranya dapat mengembangkan kemandirian, tanggungjawab dan disiplin siswa. Kelemahannya diantaranya bila tugas diberikan secara kelompok, tugas dikerjakan oleh siswa tertentu saja.
Metode Tutor Sebaya/Latihan Bersama Teman yaitu cara pembelajaran dengan memanfaatkan teman sendiri atau teman yang sudah lulus yang lebih unggul untuk memberikan/berbagi pengetahuan. Kelebihan metode ini diantaranya adalah menumbuhkan rasa solidaritas. Kelemahannya dibutuhkan kontrol secara langsung untuk memelihara kualitas.

lMetode Brainstorming (urun pendapat)  yaitu cara pembelajaran dimana seluruh siswa saling memberikan usulan tentang suatu permasalahan untuk mencari solusi pemecahannya. Keunggulan metode ini diantaranya dapat menghasilkan reaksi rantai dan pendapat. Kelemahannya diantaranya adalah mudahnya terjadi lepas kontrol.
lMetode Deduktif yaitu pemberian penjelasan prinsip-prinsip isi pelajaran kemudian memberikan bentuk aplikasinya (contoh). Metode ini dapat dipergunakan manakala siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari.
Metode Induktif yaitu pemberian pelajaran melalui berbagai kasus, fakta, contoh, atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Metode ini dapat dipergunakan manakala siswa telah mengenal atau telah mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut.
 
PENGERTIAN Metode Mind maping adalah sebuah metode dalam rangka mempermudah berpikir, menyeleksi, mengorganisasi pekerjaan, menyiapkan diri menghadapi ujian, dan mencapai hasil yang maksimal.
BERAPA JAM YANG KITA BUTUHKAN UNTUK BELAJAR TENTANG:
  1. Ingatan
  2. Peristiwa
  3. Kekuatan berkreatif kita
  4. Kekuatan berfikir kita
  5. Apa yang kita butuhkan oleh ingatan kita setelah selesai mempelajari sesuatu
  6. Merevisi teknik
  7. Menguasai teknik ujian
UDAHAN APA YANG DITAWARKAN MIND MAPING?
Membantu :
  • Mengingat
  • Menyeleksi informasi
  • Konsentrasi
  • Memicu kreativitas
  • Membantu pemahaman
  • Meringkas dan merangkum
  • Mengontrol sesuatu
l7 LANGKAH
1. Paparkan rencana di atas selembar kertas
2. Gunakan warna-warna cerah untuk 
    mencatat
3. Pikirkan : ide apa yang utama/pokok,
    letakkan pada posisi tengah kertas
4. Pilihlah warna berbeda dari warna pada ide
    pokok
5. Pikirkan sub-sub topik, hubungkan dengan
    ide pokok
6. Jika punya ide-ide baru, tambahkan ke dalam lembar kertas, gunakan simbol, kata, gambar, logo, dll.
7. Sekarang Anda mempunyai semua yang Anda butuhkan untuk memiliki semua yang telah tertulis

CTL (Contectual Teaching & Learning)

MANFAAT QUANTUM LEARNING
  • TUMBUHKAN AMBaK: Berikan motivasi, stimulus   
  • ALAMI (CIPTAKAN PENGALAMAN langsung YANG DAPAT DIMENGERTI SELURUH SISWA)
  • NAMAI (SEDIAKAN KATA KUNCI, KONSEP, MODEL,RUMUS, STRATEGI SEBUAH “MASUKAN”)
  • DEMONTRASIKAN (SEDIAKAN KESEMPATAN BAGI SISWA UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA MEREKA PAHAM ).
  • ULANGI (TUNJUKAN PADA SISWA CARA-CARA MENGULANGI MATERI DAN MENEGASKAN “AKU TAHU BAHWA MEMANG AKU  TAHU INI”)
  • RAYAKAN (PENGAKUAN TERHADAP KEBERHASILAN SISWA)

Pembelajaran Kooperatif

(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)
  • READING IN BASE GROUP
  • DISCUSSION IN EXPERT GROUP
  • PRESENTATION IN BASE GROUP
 
Mencari Pasangan  (Make a-match:Lorna Curran, 1994)
  1. Siapkan kartu sejumlah siswa
  2. Setiap siswa mendapat kartu
  3. Bedakan warna kartu soal dengan warna kartu jawaban
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
  5. Kartu yang cocok ditempelkan pada tempat yang sudah disediakan
  6. Lingkaran Kecil Lingkaran Besar (Spencer Kagan)
  7. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil menghadap keluar
  8. Separuh lainnya nembentuk lingkaran besar menghadap ke dalam
  9. Dua siswa yang berhadapan saling bertukar pikiran diawalai dari lingkaran Kecil
  10. Siswa pada lingkaran kecil diam, yang besar bergeser 1-2 langkah
  11. Giliran pada lingkaran besar membagikan informasi

DEBAT YANG EFEKTIF
  1. Kembangkan suatu kasus yang kontrovesial dalam suatu topik pembelajaran
  2. Bagi kelas menjadi dua grup : “Pro” dan “Kontra”
  3. Minta setiap group untuk menunjuk wakil mereka: dua atau tiga orang
  4. Awali debat ini dengan meminta juru bicara untuk mengemukakan pendapatnya secara bergantian
  5. Setelah itu, juru bicara ini akan kembali ke groupnya dan mengatur strategi untuk membuat bantahan group lainnya.
  6. Bilamana dirasa cukup, hentikan debat tersebut dengan tetap menyisakan follow up dari kasus yang diperdebatkan.
  7. .Klarifikasi dan kesimpulan
 
MEDIA :
Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga.

Langkah-langkah :
  1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
  2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
  3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5x2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.
  4. Sementara siswa membawa kartu 10x10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10x10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
  5. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
  6. Dan seterusnya
CONTOH KARTU
  • Ada seseorang yang sangat hidup sederhana, apapun hasil rejeki yang diperolehnya, dia tidak pernah protes atau mengeluh, malah selalu bersyukur dengan mengucap Alhamdulillah.
     NAH … orang tersebut mempunyai sifat apa?
JAWABNYA :   QONA’AH
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI
 (SLAVIN, 1995)
CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
 
 MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (Active Learning)
lKarakteristik Active Learning
lPenekanan proses pembelajaran bukan hanya pada penyampaian informasi oleh pengajar, melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas
  • Siswa tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif, tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran
  • Siswa lebih banyak dituntut berpikir kritis, menganalisa dan mengevaluasi
  • Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran

Learning Starts with a Question
  • Bagikan bahan belajar Minta mereka belajar berpasangan.
  • Siswa diminta buat pertanyaan hal-hal yang belum dimengerti
  • Kumpulkan semua pertanyaan dan kelompokkan jenisnya atau yang paling banyak dibutuhkan siswa
  • Mulailah pelajaran dengan menjawab dan menjelaskan hal-hal yang mereka tanyakan.
Everyone is a teacher here (Setiap individu adalah guru):

  • Bagikan kertas/card kepada siswa dan mintalah mereka untuk menuliskan pertanyaan tentang hasil belajar dan materi yang harus dikuasai
  • Kumpulkan kertas-kertas tersebut, kocok, dan bagikan kembali kepada siswa secara acak.
  • Undang volunter/sukarelawan untuk maju ke depan dan membacakan pertanyaan, serta memberikan jawaban/ tanggapan atas pertanyaan tersebut.
  • Kembangkan diskusi
  • Klarifikasi Hasil Belajar
lMEDIA :
* Buat kotak sesuai keperluan
* Buat soal sesuai Indikator
Langkah-langkah :
1.Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
2.Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
3.Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
4.Berikan poin setiap jawaban dalam kotak
lLanjutan
CONTOH :
The Power of Two:
  • Ajukan satu atau dua pertanyaan/masalah yang membutuhkan perenungan (reflection) dan pemikiran (thinking)
  • Siswa diminta menjawab tertulis secara perorangan
  • Kelompokkan mereka berpasangan (dua-dua).
  • Mintalah mereka saling menjelaskan dan  mendiskusikan jawaban baru.
  • Brainstorming (panel) membandingkan hasil diskusi kecil antar kelompok
  • Klarifikasi dan kesimpulan
Sort Card
  • Bagikan kertas yang berisi informasi atau contoh atau langkah-langkah dalam satu kategori tertentu atau lebih.
  • Minta siswa untuk mencari kawan yang memiliki kertas dengan kategori yang sama.
  • Setelah siswa menemukan kawan-kawan dalam satu kategori, minta mereka menjelaskan kategori tersebut ke seluruh kelas.
  • Setelah semua kategori dijelaskan, beri penjelasan tentang hal-hal yang masih dianggap perlu.    
l
Diberdayakan oleh Blogger.