Yaitu Pembelajaran Terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
Tema menurut Purwodarminto (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah pokok pikiran atau gagasan pokok
yang menjadi pokok pembicaraan.
Manfaat Pembelajaran Tematik :
- Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu
- Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama
- Pemahaman terhadap materi pelajaran akan lebih mndalam dan mengesankan
- KD dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
- Siswa lebih mamapu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
- Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, sekaligus dapat mempelajari materi lain.
- Guru dapat menghemat waktu karena pelajaran yang disajikan secara tematik dpt dipersiapkan sekaligus dan dpt diberikan dua atau tiga kali pertemuan, waktu lainnya dapat dipergunakan untuk remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Landasan Pembelajaran Tematik :
1. Landasan filosofis; yaitu aliran progresif (pembentukan ditekankan pada kreatifitas, suasana alamiah), aliran konstruktifisme (mengkontruksi pengetahuan melalui interaksi dengan obyek dan lingkungannya), aliran humanisme (keunikan, potensi, dan motivasi siswa).
2. Landasan psikologis
3. Landasan yuridis sesuai dengan UU No.23/2002 pasal 9 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
Karakteristik
Pembelajaran Tematik…
- Berpusat pada siswa
- Memberikan pengalaman langsung
- Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
- Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
- Bersifat fleksibel
- Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
- Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Rambu
–Rambu….
- Tidak semua matapelajaran harus dipadukan
- Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
- KD yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan dipadukan, KD yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara pribadi.
- KD yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema maupun pembelajaran secara pribadi.
- Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta pemahaman nilai-nilai norma.
- Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat.
Tahap Persiapan Pelaksanaan…
- Pemetaan Kompetensi Dasar melalui penjabaran SKKD ke dalam indikator, menentukan tema dengan mempelajari SKKD maupun melalui pendapat dari siswa (bekerjasama) yang penting dengan melihat prinsip penentuan tema (memperhatikan lingkungan, dari yang mudah menuju yang sulit, sederhana menuju yang kompleks, dari konkrit menuju abstrak, serta memperhatikan minat, bakat, dan kemampuan siswa), identifikasi dan analisis SKKD dan indikator.
- Menetapkan jaringan tema
- Penyusunan silabus
- Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu meliputi; identitas mata pelajaran, KD dan indikator, Materi pokok dan uraiannya, strategi pembelajaran, alat dan media, serta penilaian dan tindak lanjut.
Prinsip Penilaian…
- Penilaian di kelas I & II mengikuti aturan penilaian mata pelajaran lain. Mengingat siswa kelas I & II belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaiannya jgn ditekankan pada penilaian tertulis.
- Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung merupakan kemampuan yg harus dikuasai khususnya kelas I & II, dan penguasaan ketiga tersebut merupakan prasyarat kenaikan kelas.
- Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing KD dan hasil belajar dari matapelajaran lain.
- Penilaian dilakukan secara kontinyu selama proses belajar mengajar berlangsung.
- Hasil kerja/karya siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil keputusan siswa. Misalnya : penggunaan tanda baca, ejaan kata, maupun angka.
Alat
Penilaian…..
- Alat penilaian dapat berupa tes dan non tes. Tes mencakup; tertulis, lisan, atau perbuatan, catatan harian perkembangan siswa, dan porto folio. Guru menilai anak melalui pengamatan, kemudian dicatat pada sebuah buku bantu. Sedangkan tes tertulis digunakan untuk menilai kemampuan menulis, khususnya mengetahui tentang penggunaan tanda baca, kata, atau angka.